Si Tompok & Si Kuning
Si Tompok memandang Si Kuning. Timbul rasa simpati dalam hati Si Tompok. Sebagai haiwan peliharaan, Si Tompok bebas keluar masuk di rumah tuan mereka. Sebaliknya, Si Kuning tidak dapat berbuat demikian.
" Aku tidak pernah berkecil hati terhadap tuan kita," kata Si Kuning apabila hal itu dibangkitkan Si Tompok. "Peranan kucing dan anjing berbeza."
"Aku tidak faham maksud engkau," kata Si Tompok.
"Sebagai orang Islam, tuan kita tidak boleh membiarkan aku bebas keluar masuk rumah seperti engkau. Malah sebenarnya orang Islam tidak boleh memelihara anjing pun. Tetapi atas dasar perikemanusiaan, aku yang pernah merempat telah diambil dan dipelihara hingga sihat oleh tuan kita," kata Si Kuning.
"baru aku faham. Engkau pun sudah banyak berjasa kepada tuan kita. Sudah dua kali engkau menyelamatkan rumahnya daripada dimasuki pencuri," kata Si Tompok.
"Jasa engkau pun banyak. Kemanjaan engkau telah menenangkan jiwa tuan kita yang kadangkala kusut. Jangan memandang rendah kepada diri sendiri. Sesungguhnya ALLAH tidak menjadikan sesuatu itu sia-sia," kata Si Kuning.
Allah swt tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Dan tidak ada
satu hukum atau peraturan pun yang ditetapkan Allah melainkan di
dalamnya terdapat hikmah bagi hamba-hambanya.
0 apa kata anda..!:
Post a Comment