Kasihnya si ibu ayam
Pada suatu petang yang damai, keluarlah si ibu ayam bersama anak-anaknya yang baru menetas beberapa minggu untuk mencari makan di sekitar reban. Kata si ibu ayam kepada anak-anaknya, 'rezeki ALLAH itu luas dan melata di muka bumi ini. Jika kita hanya menunggu makanan dari tuan kita, kita tidak akan dapat merasai nikmat makanan dari dalam tanah yang luas ini...'
Sedang mereka asyik mengais-ngais tanah mencari cacing, tiba-tiba kedengaran suara sang helang yang terbang dengan lajunya ke arah mereka.
Dengan pantas, si ibu ayam segera menyembunyikan anak-anaknya di bawah paruhnya. Apabila sang helang semakin hampir, si ibu ayam lantas menepis-nepis sang helang sambil mematuknya sekuat hati.
Namun apakan daya si ibu melawan sang helang yang gagah. Si ibu ayam akhirnya dicakar sang helang menyebabkan paruhnya luka.
Kaki si ibu ayam mula lemah. Beberapa kali si ibu ayam terpelecek kakinya namun demi memperjuangkan nyawa anak-anak yang disayanginya, si ibu ayam bingkas bangun dan menguatkan semangatnya menentang sang helang yang kelaparan itu.
Takdir ALLAH menentukan segalanya. Si ibu ayam akhirnya tewas di tangan sang helang. badannya luka dek cakaran kuku sang helang yang tajam itu. Mata si ibu ayam kian pudar namun telinganya masih jelas mendengar deciran anak-anak yang menangis ketakutan.
Si ibu ayam kian lemah dan tiada upaya lagi. kakinya longlai dan dia akhirnya tersungkur di hadapan anak-anaknya. Melihat keadaan si ibu ayam, sang helang bertambah ghairah kerana rezekinya hari ini merupakan si ibu ayam yang gemuk. Lantas, sang helang mengembangkan kukunya lalu mencengkam si ibu ayam lalu menerbangkannya pergi untuk disantap bersama anak-anaknya yang menunggu di sarang.
Saat diterbangkan jauh dari anak-anaknya, si ibu ayam sempat memandang anak-anaknya buat kali terakhir sambil berkata, 'anak-anakku, sesungguhnya ALLAH bersama mereka yang sabar. bersabarlah hai anakku!'
Akhirnya, si ibu ayam hilang di angkasa di bawa sang helang. Tinggallah sendirian anak-anak si ibu ayam mencari makan sendiri.
Perginya si ibu ayam membawa bersama kasihnya yang suci.
P/S: MOGA MENDAPAT PENGAJARAN DAN IKTIBAR DARI KISAH INI. ALLAHUA'LAM.
0 apa kata anda..!:
Post a Comment